Tokoh

Bangun Sinergi Wujudkan Zona Integris Wilayah Bebas dari Korupsi  LLDIKTI Wilayah V
Bangun Sinergi Wujudkan Zona Integris Wilayah Bebas dari Korupsi LLDIKTI Wilayah V

Membangun zona integritas bebas dari korupsi di sebuah institusi pemerintahan, termasuk diLLDIKTI Wilayah V DIY merupakan bagian kemajuan dan keberlanjutan pendidikan tinggiyang sangat penting. Untuk membangun zona integritas tersebut, diperlukan kepemimpinanvisioner yang kuat. Beruntung, LLDIKTI DIY mempunyai pemimpin yang memiliki visionerkuat. Siapa dia?Dia adalah Prof. drh. Aris Junaidi., Ph.D atau Prof. Aris begitu para staf menyapa. Di bawahkepemimpinannya, LLDIKTI Wilayah V berhasil membangun zona integritas wilayah bebasdari korupsi. Keberhasilannya dalam memimpin LLDIKTI bukan sekedar kesuksesan biasa,melainkan telah menjadi panutan dan role model bagi semua dulur lima. Dulur lima adalahsebutan bagi tenaga kependidikan LLDIKTI Wilayah V. Bagi dulur lima, Prof Aris adalahpemimpin yang memotivasi, menginspirasi, serta mampu membawa sinergi postif dalamperubahan menuju tatanan lembaga pendidikan yang bersih.Berbenah Satukan LangkahPredikat zona integritas bebas korupsi LLDIKTI Wilayah V DIY dibangun sejak 1Desember tahun 2021. Zona integritas menjadi semakin kuat karena kepemimpinanLLDIKTI memiliki ketegasan dan visi yang kuat sebagai pilar utama dalam mengarahkanLLDIKTI Wilayah V menuju transformasi positif. Ketegasan dan visi yang kuat tersebuttidak hanya berhenti pada tugas-tugas keseharian Prof Aris sebagai kepala lembaga,melainkan pula mampu mendorong dan memberikan support seluruh staf sehingga menjadiagen perubahan yang kreatif, inovatif, dan proaktif. Untuk membangun atmosfer kerja yangkondusif bagi terwujudnya integritas tersebut, Prof Aris membangun komunikasi yang efektifsehingga setiap anggota merasa dihargai yang pada gilirannya mendorong seluruh stafmemberikan kontribusi terbaiknya bagi kebaikan LLDIKTI Wilayah V DIY.Upaya membangun zona integritas di lingkungan LLDIKTI Wilayah V sudah dimulai sejak2021, sebagai tindaklanjut evaluasi dan adanya 21 rekomendasi perbaikan di lingkunganLLDIKTI Wilayah V. Berdasar evaluasi tersebut, Prof. Aris melakukan sejumlah perbaikan,termasuk di dalamnya berupa restrukturisasi tim ZI WBK bagi 6 pengungkit utama dalamlembaga. Pengungkit utama tersebut yaitu dari aspek penguatan akuntabilitas, penguatanpengawasan, manajemen perubahan, manajemen tata laksana, penataan sistem aparatur SDMdan peningkatan kualitas layanan publik. Pada tahun 2023, Prof Aris juga membentuk 6 agenperubahan untuk memperkuat pondasi ZI WBK. Perubahan tidak hanya dalam bidangsumber daya melainkan pula perubahan dalam aspek layanan kepada masyarakat, baiklayanan langsung maupun layanan melalui daring.Langkah inovasi kreatif lain yang dilakukan Prof Aris dalam membangun ZI WBK adalahpenguatan pada 6 agen perubahan, berfokus pada layanan yang menghasilkan 6 inovasidiantaranya aplikasi E-pakdos (Penilaian Jabatan Fungsional secara Online), aplikasi E-Yudisium (Pelaporan Data Mahasiswa Wisuda), aplikasi EVIRA (Evaluasi Verifikasi danAnalisa Data), Layanan Pembayaran Anggaran secara Cashless, Metode PengelolaanMedia Sosial dengan U-VIBES, dan Parkir SELAMAT. Inovasi akan terus dikembangkan,kedepan layanan terintegrasi dalam satu pintu melalui Pandawa. Aplikasi ini sebagai bentukpemahaman terkait perkembangan teknologi sekaligus munculnya kebutuhan stakeholderLLDIKTI Wilayah V yang mengharapkan layanan melalui daring. Sistem inovatif tersebuttidak hanya bermanfaat bagi efisiensi adminitratif, melainkan pula bermanfaat bagipeningkatan kualitas layanan pendidikan tinggi sehingga LLDIKTI Wilayah V mampupengembangkan digitalisasi layanan yang mudah, efektif dan efisien.Wujudkan EKAPRIMA yang BerintergritasPrestasi lain yang dilakukan Prof Aris dalam rangka mewujudkan ZI WBK, adalahmenginternalisasikan 8 kata kunci guna menjamin layanan yang berkualitas. Prof Arismenyebut delapan kata kunci tersebut dengan singkatan EKAPRIMA, yang merupakanakronim dari kata efisien, komitmen, akurat, profesional, responsif, informatif, mutu,akuntabel. Prof. Aris menekankan, semua bentuk layanan di LLDIKTI Wilayah V harusdilakukan secara EKAPRIMA dan tidak berbiaya, alias gratis dengan prinsip moral dan etikayang baik. EKAPRIMA menjadi tekad LLDIKTI Wilayah V dalam mencapai keunggulanpelayanan pendidikan tinggi sebagai wujud reformasi birokrasi yang bersih bebas korupsi.Wujud EKAPRIMA telah menjadi tekad semangat dam komitmen melakukan layanan terbaikdibuktikan melalui penandatanganan pakta integritas pegawai dan seluruh pimpinanperguruan tinggi swasta di DIY.LLDIKTI Wilayah V terus berbenah baik dalam layanan internal maupun eksternal. Layananinternal diwujudkan melalui whistleblower system (WBS), sementara layanan eksternalmelalui LAPOR dan SIAP. Layanan eksternal ini merupakan saluran pengaduan luring darimasyarakat maupun stakeholder terkait berbagai urusan layanan pendidikan tinggi di wilayahLLDIKTI V DIY.Usaha tidak menghianati hasil. Melalui kepemimpinan yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh Prof Aris sebagai pimpinan Lembaga, akhirnya mampu membawa LLDIKTIWiayah V DIY sebagai lembaga yang berintegritas di tingkat nasional. Tahun 2023, dilingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, LLDIKTI WilayahV DIY dinobatkan sebagai unit kerja dengan Predikat WBK oleh oleh KementerianPemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.Link Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=5yNOoNziF_s-Humas LLDIKTI Wilayah V-

Selo: Teguh Pendirian dan Terus Mengajak Berinovasi
Selo: Teguh Pendirian dan Terus Mengajak Berinovasi

Keberhasilan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada tahun 2021, tentu saja atas dukungan berbagai pihak. Sinergi antara pengurus, dosen, tenaga kependidikan (tendik), mahasiswa, serta pihak eksternal termasuk alumni sangat menentukan.Salah satu sosok yang berperan dalam proses perubahan di FT UGM yaitu Prof. Selo. Saat Fakultas Teknik UGM menjalani proses meraih WBK, beliau merupakan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM. Namun, sesungguhnya peran beliau pada berbagai perubahan di FT UGM sudah dimulai sejak menjadi Manajer SDM, Sistem Informasi, dan SHE FT UGM pada tahun 2013-2017.E-office lahir dari hasil pemikirannya, juga masih erat dengan bidang ilmunya. Beliau merupakan guru besar bidang teknik elektro yang erat dengan dunia teknologi. Pidato guru besarnya pun tidak jauh dari dunia teknologi informasi, “Konektivitas Nirkabel Antar Perangkat untuk Kesejahteraan Masyarakat Dalam Society 5.0”.E-office merupakan sistem yang menjembatani seluruh sivitas akademika dan tendik FT UGM untuk menjalankan berbagai kegiatan administratif dan layanan. Sistem ini menjadi solusi atas banyaknya waktu dan tenaga yang selama ini digunakan untuk berbagai proses layanan. Sistem tersebut dapat diakses melalui http://sms.ft.ugm.ac.id/app.Selain e-office, beliau menginisiasi konsep SSC (shared service center) pada proses bisnis tenaga kependidikan di FT UGM, berdasarkan perubahan paradigma birokrasi di FT UGM dari struktural hierarki menjadi matrik.Bagian-bagian pekerjaan yang ada di FT UGM digeser namanya menjadi “layanan”. Sehingga, yang ditampilkan dan ditekankan pada tendik adalah layanan, bukan lagi bagian. Maka muncul layanan keuangan, layanan akademik, layanan perpustakaan, layanan teknologi informasi, dan lainnya. Dengan konsep SSC, seluruh tendik dan dosen ditekankan untuk memaknai pekerjaannya sebagai sebuah proses layanan.Penguatan konsep SADA (Sentralisasi Administrasi Desentralisasi Akademik) juga ditekankan pada periode beliau saat masih menjadi Wakil Dekan. Berbagai kegiatan yang diharapkan dapat menyatukan tendik dari berbagai departemen dilakukan. Mulai dari hal paling sederhana: mancakrida (outbound) tendik se-fakultas, sampai pada kontes ide inovatif antar tendik FT UGM.Sebagai Wakil Dekan yang membidangi administrasi dan juga keuangan, beliau dikenal teguh aturan dan berani memperbaiki hal keliru yang terlanjur berjalan. Selain itu, juga mendukung dan memberi ruang bagi anak buah untuk kreatif dan inovatif, berhati-hati dalam mengeksekusi tiap program, tidak segan memberi masukan teknis bagi tim yang melaksanakan. Forum-forum dan bantuan untuk mendorong dosen naik pangkat, mulai dari menyediakan asisten, tendik pendukung dan sistem juga dilakukan.Permasalahan terkait dosen yang masih melakukan berbagai pekerjaan administratif, juga terus dicari jalan keluarnya. Tendik didorong untuk mampu melakukan berbagai tugas yang selama ini dilakukan dosen. Mutasi tendik antar departemen, antar bidang, baik dalam rangka pemerataan kebutuhan maupun penyegaran juga dilakukan. Harapannya, tendik akan siap ditempatkan di unit apapun, sesuai dengan bidang kerja dan keahliannya.Berbagai perubahan tersebut, tentu juga berdampak pada dosen dan dosen pejabat. Mereka lebih bahagia, lebih dapat konsentrasi kepada hal yang strategis, tidak lagi disibukkan untuk pekerjaan teknis, pembuatan dokumen dan atau mengajukan rekap-rekap pembayaran.Tidak ada lagi dosen yang masuk dalam tim pengadaan. Di sisi lain, tendik memiliki banyak waktu untuk melayani pos yang strategis karena pekerjaan manual sudah bergeser ke sistem. Dosen manajer (Kepala Unit Departemen/KUD) setelah dihapus dapat kembali fokus ke tridharma dan mengurus kariernya.Khusus pada struktur tim Zona Integritas, beliau yang saat itu menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang SDM dan Keuangan, sebagai bagian dari peningkatan peran tenaga kependidikan, mempercayakan posisi seluruh manajer area zona integritas kepada tenaga kependidikan.Setidaknya, berbagai proses pendekatan perubahan yang dilakukan ini, dapat dikelompokkan dalam dua kategori: sistem dan pengembangan SDM.Tentu saja, berbagai hal di atas dapat terlaksana atas sinergi yang baik, khususnya pada level pengurus turut berperan besar pada berbagai proses hingga FT UGM meraih predikat Zona Integritas.Saat ini, beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik UGM. Cita-cita meraih WBBM terus digaungkannya. Beliau ingin semua elemen fakultas bersama-sama meningkatkan kualitas layanan. Selain dalam rangka untuk meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, juga untuk meningkatkan work engagement dosen dan tendik pada FT UGM.

Sabarinah: Penyebar Semangat, Teladan Menuju FKM UI Berintegritas
Sabarinah: Penyebar Semangat, Teladan Menuju FKM UI Berintegritas

Pembangunan Zona Integritas adalah pembangunan nurani. Nurani yang menggerakkan cara berpikir dan bersikap setiap pribadi dalam satuan kerja untuk ikhlas memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Hal inilah yang diyakini betul oleh Sabarinah, yang akrab disapa dengan Prof. Rina, sebagai Ketua Tim Zona Integritas FKM UI periode 2020-2021. Berangkat dari keyakinan tersebut beliau menerima penunjukan FKM UI dalam pembangunan Zona Integritas mewakili Universitas Indonesia sebagai amanah yang berharga dan membanggakan. Amanah tersebut dijalankan dengan penuh semangat sekaligus kesabaran luar biasa.Beliau, lahir di Jakarta 13 Agustus 1956. Ibu dua putra dan satu putri ini telah bergabung dan berkarya di FKM UI sejak tahun 1982. Dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Biostatistika pada 27 Maret 2021. Berkah dari namanya, sifat sabar menjadi kesan yang lekat dalam pribadi Beliau. Sabar dalam menyikapi tantangan dengan dinamis berusaha menemukan solusi dan memasrahkan hasil akhir pada Sang Kuasa, berkreasi mematahkan halangan dengan tetap mengedepankan sikap mengayomi. Bersama dengan beliau seseorang akan merasa selalu dihargai karena beliau menempatkan dirinya dengan sangat apik, tidak ada perbedaan bahasa dan sikap baik kepada sivitas akademika dan warga FKM UI. Maka tak heran bila suatu kali beliau akan dengan ringan langkah menghampiri pegawainya dan menyapa dengan penuh kehangatan. Sikap inilah yang menjadi modal kuat dalam mengadvokasi dan internalisasi nilai-nilai pembangunan zona integritas.Perjuangan memimpin FKM UI mendapatkan predikat Zona Integritas telah dimulai Beliau pada 15 Juni 2020, ketika Beliau menjabat sebagai Pejabat Dekan FKM UI. FKM UI dicanangkan oleh Rektor sebagai wakil dari 14 fakultas di lingkungan Universitas Indonesia untuk mengikuti penilaian Zona Integritas.Bergerak cepat, Beliau memulai dengan membentuk tim Zona Integritas diikuti dengan pembentukan agen perubahan. Beliau mendorong agen perubahan untuk terlibat aktif mewujudkan Zona Integritas melalui inovasi yang salah satunya diwujudkan dalam tiga Buku Saku Nilai-Nilai UI untuk mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Selanjutnya Tim ZI mulai berbenah diri melakukan perbaikan pada enam area perubahan, dioptimalisasi dengan pemanfaatan teknologi informasi diiringi monitoring dan evaluasi sehingga terwujud continuous improvement dalam pelayanan. Kepemimpinan Beliau bersifat demokratis, urun rembug menjadi sebuah potret kesehariannya. Langkah strategis bahkan hal teknis dalam pembenahan enam area perubahan tidak pernah luput dari perhatian Beliau. Hambatan besar yang melelahkan, dihadapi Beliau dengan lontaran jokes pencair suasana. Tak terekam sekalipun ketegangan, justru tularan semangat dan kerja keras serta integritas selalu mewarnai perjuangan mendapatkan predikat Zona Integritas.Pembangunan Zona Integritas berbuah manis pada bulan Desember tahun 2021 dengan keberhasilan FKM UI meraih predikat satuan kerja menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari KemenPAN-RB. FKM UI kembali bersiap meraih predikat Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada tahun 2023.-humas FKM UI-  Ilustrasi :1. Link video Beliau mengiringi MARS FKM UI dengan piano di Staff Loungehttps://drive.google.com/file/d/1otMH9bfcWtAv-hLh5XtcC39iDMCguESg/view?usp=sharing2. Link Video ZI FKM UI tahun 2021https://drive.google.com/file/d/15vpih2jGd1pGvS33TES6qeosdm0V2xnX/view?usp=sharing