Berita

Universitas Jember Terjunkan 1.356 Mahasiswanya dalam Program Kampus Merdeka
Universitas Jember Terjunkan 1.356 Mahasiswanya dalam Program Kampus Merdeka

Jember, 23 Februari 2024 – Universitas Jember Terjunkan mahasiswanya sebanyak 1.356 orang untuk mengikuti beberapa program diantaranya, 373 mahasiswa Kampus Mengajar (KM), 692 Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang terbagi menjadi 377 untuk peserta magang dan 315 untuk peserta Studi Independen, serta 291 orang mahasiswa dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Hal tersebut diungkapkan oleh Drs. Albert Tallapessy, M.A., Ph.D. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Jember dakam sambutannya, Kamis lalu (22/2/2024) di Auditorium Universitas Jember. Iapun menilai, Program ini berdampak positif bagi Universitas Jember dilihat dari minat yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama untuk program PMM Inbound yang dipengaruhi oleh ketertarikan mahasiswa pada Modul Nusantara Universitas Jember. “Melalui Modul Nusantara, peserta diajak memahami kebudayaan dan adat istiadat di wilayah Tapal Kuda. Seperti memahami budaya pandhalungan, menjelajah keindahan alam melalui wisata pantai Papuma, puncak Rembangan dan masih banyak lagi. Tidak kalah menarik, ada pula suguhan kuliner di kota Jember yang beraneka ragam membuat mahasiswa dari luar pulau tertarik untuk mengikuti PMM ke Universitas Jember,” jelasnya. Ia lalu berharap, antusiasme dari mahasiswa terus meningkat, menunjukkan bahwa program-program MBKM semakin diterima dan diapresiasi oleh mahasiswa, menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan di masa depan. Sementara itu, Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM dalam sambutannya  mengungkapkan bahwa program MBKM telah berlangsung hampir empat tahun. Selama periode tersebut, pihak universitas telah berupaya untuk bisa mengimplementasikan program-program tersebut dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan. “Tentu ini semua ada tujuannya yaitu untuk menghasilkan lulusan yg lebih unggul kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif dan tentunya berdaya saing serta berkarakter Pancasila.” ungkap Iwan Taruna. Dengan begitu harapannya mahasiswa akan mendapat kesempatan belajar yang lebih luas dan juga memperoleh kompetensi-kompetensi baru diluar kompetensi yang seharusnya diperoleh. “Harapan saya di pagi ini dalam menjalankan kegiatan ini mari kita terus semangat dan bersungguh-sungguh, agar mendapat hasil yang maksimal, bangunlah networking sebanyak-banyaknya percayalah itu menjadi aset yg sangat mahal untuk menyongsong masa depan kita yang lebih cerah.” imbuhnya. Selain penerjunan mahasiswa, LPMPP juga melaksanakan pembekalan kepada seluruh mahasiswa MBKM dengan pemaparan materi yang sangat berharga salah satunya adalah pemaparan tentang “Etika Merdeka Belajar” yang disampaikan oleh Iis Nur Asyiah. Dalam penyampaian materi, dirinya membahas mengenai nilai dan norma moral ketika pelaksanaan MBKM. Salah satunya adalah dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan yang mengarah pada kekerasan seksual. Karena kekerasan seksual merugikan secara fisik, psikologis, dan emosional bagi korban. “Tidak boleh melakukan kekerasan seksual karena dampaknya bukan hanya kepada kita tapi juga lingkungan sekitar terhadap orang tua,terhadap kampus dan masih banyak lagi.” tegas Iis Nur Asyiah. Iis Nur Asyiah juga berpesan jika menemui, melihat atau mengalami kekerasan seksual di lokasi pelaksanaan MBKM segera laporkan ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Jember. Jika kasus kekerasan tidak tertangani maka bisa melapor via: kemendikbud.lapor.go.id atau pusat panggilan 177. Muhammad Haikal, salah satu tim Kampus Mengajar sebagai salah satu pemateri memberikan sebuah closing statement yang sangat bermakna. “Selamat bertugas, luruskan niat dan jadikan momen ini sebagai ruang pengabdian, jadikan pengalaman ini sebagai ruang bertumbuh khususnya dimensi kepemimpinan dan selamat belajar sambil berdampak.” pesan Haikal. (dil/na)

Ketika Fisika Bertemu Pendidikan, Kepoin Profilnya Disini
Ketika Fisika Bertemu Pendidikan, Kepoin Profilnya Disini

Jember, 27 Februari 2024 – Universitas Jember terus menyebarluaskan profil beberapa program studi yang dimiliki, mengingat penutupan pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) semakin dekat. Untuk menjawab kebimbangan siswa dalam menentukan pilihan, kali ini diselenggarakan podcast yang menggali lebih dalam tentang perbedaan dan kesamaan antara Pendidikan Fisika dengan Fisika, serta apa saja yang dipelajari di D3 Kesekretariatan. Bertempat di gedung rektorat kampus Tegalboto Jumat (23/02), tiga narasumber yang dihadirkan berasal dari program studi yang berbeda-beda yaitu Bambang Supriadi koordinator program studi Pendidikan Fisika, Agus Supriyanto koordinator program studi Fisika, serta Gusti Ayu Wulandari Koordinator program studi D3 Kesekretariatan. Podcast dipandu oleh Iim Fahmi Ilman atau yang lebih dikenal dengan Cak Iim. Mengawali bincang-bincang, Cak Iim memaparkan meskipun sama-sama mempelajari fisika ternyata Pendidikan Fisika dan Fisika itu adalah dua hal yang berbeda, di UNEJ sendiri Pendidikan Fisika berada di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sedangkan Fisika berada dibawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Koordinator program studi Pendidikan Fisika Bambang Supriadi menjelaskan bahwa ilmu yang dipelajari di Pendidikan Fisika kurang lebih sama dengan yang dipelajari di Fisika, namun perbedaannya terletak pada kedalaman dan konsentrasinya. Program studi Pendidikan Fisika, 60 persen penekanannya pada mata kuliah murni, sementara 40 persen sisanya ditekankan pada mata kuliah yang lebih mengarah pada aspek pendidikan. Rasio ini mencerminkan komitmen untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang kompeten. “Tidak hanya menjadi tenaga pendidik, dalam profil lulusan prodi Pendidikan Fisika, terdapat tiga kategori dari lulusan yang dihasilkan yaitu tenaga pendidik, peneliti, dan entrepreneur. Mereka dapat menjadi tenaga pendidik, memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan sebagai pengajar fisika yang berkualitas. Selain itu, lulusan juga memiliki potensi untuk menjadi peneliti muda, terlibat dalam eksplorasi ilmiah dan pengembangan konsep fisika, serta juga bisa menjadi entrepreneur.” ungkapnya. Bambang Supriadi juga mengungkapan, salah satu keunggulan yang membedakan Program Studi Pendidikan Fisika UNEJ dibandingkan dengan kampus lain salah satunya adalah banyak menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri, setiap semester UNEJ mengirimkan mahasiswanya untuk praktik mengajar di Thailand. Sehingga di prodi Pendidikan Fisika pun menyiapkan mata kuliah yang sifatnya berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris yang bisa dipilih oleh mahasiswa yang mungkin mempunyai cita-cita untuk menjadi guru di taraf internasional. Bergeser sedikit ke Fisika, koordinator program studi Fisika Agus Supriyanto menjelaskan bahwa ternyata cakupan dari program studi ini sangat luas, banyak sekali pilihan di dalamnya. Jika mendengar kata fisika maka yang terlintas di pikiran pertama kali adalah hitung-hitungan yang rumit, ternyata tidak selalu. Terdapat 6 Kelompok Bidang Ilmu (KBI) yang bisa dipilih, antara lain fisika teori, instrumentasi dan elektronika, biofisika, geofisika dan tentunya belajar fisika tidak hanya menetap di dalam kelas tetapi juga bisa di laboratorium, alam, bahkan di lapangan. Dalam perbincangan hangat tersebut, Agus Supriyanto juga menyebutkan mahasiswa dari prodinya banyak sekali mengukir prestasi mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Selain itu prodi fisika ini juga banyak menjalin kerjasama baik di tingkat nasional maupun internasional. “Sesuai dengan visi kita pertanian industrial, kita punya kerjasama dengan perkebunan Sentul, Bina Nusantara dan lain-lain. Sehingga mahasiswa tidak hanya unggul dari segi akademis saja namun tentunya dari segi koneksi atau jejaring.” jelas Agus Supriyanto. Cak Iim menggulirkan topik selanjutnya, “Jika dari tadi sudah membahas mengenai rumpun Sains dan Teknologi (Saintek) maka kali ini sedikit beralih ke rumpun Sosial Humaniora (Soshum). Banyak orang berpandangan bahwa prodi kesekretariatan itu tidak jauh-jauh dari arsip, dokumen, dan surat-menyurat.” Koordinator program studi D3 Kesekretariatan Gusti Ayu Wulandari mengungkapkan bahwa prodi D3 Kesekretariatan lebih menekankan pada pengembangan kemampuan komunikasi. Ini karena peran seorang sekretaris pada dasarnya melibatkan fungsi komunikasi yang efektif, baik sekretaris direksi maupun sekretaris perusahaan. Oleh karena itu, mata kuliah yang bersifat bahasa dan linguistik mendapat penekanan khusus. Meskipun demikian, tidak lupa bahwa mata kuliah administrasi tetap menjadi bagian penting dari kurikulum, semua itu bertujuan untuk melatih calon-calon sekretaris muda agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi kriteria perusahaan dengan gaya yang kekinian. Selain kemampuan komunikasi, ia juga menyampaikan bahwa kemampuan organisasi dalam dunia kerja itu penting, sehingga prodi ini selalu mendorong mahasiswa untuk aktif berorganisasi melalui program-program yang telah dirancang oleh prodi sebagai bekal manajerial ketika memasuki dunia kerja. “Di D3 Kesekretariatan UNEJ, kami berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan komunikasi, tetapi juga kemampuan organisasi sebagai bekal saat memasuki dunia kerja. Jadi, bersiaplah untuk menjadi lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia profesional!” ungkapnya Ketiga narasumber sepakat bahwa untuk memaksimalkan proses pembelajaran tentunya dibutuhkan fasilitas yang layak untuk menunjang pendidikan. Dengan bangga Agus Supriyanto mengungkapkan fasilitas di UNEJ sudah sangat memadai baik dari sisi akademik maupun non akademik. Itu artinya bahwa UNEJ berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang layak dan optimal. (dil/na)

FSAD ITS Terus Tingkatkan Komitmen Raih Predikat Zona Integritas
FSAD ITS Terus Tingkatkan Komitmen Raih Predikat Zona Integritas

Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD menjelaskan kesiapan FSAD dalam mendapatkan predikat Zona Integritas Kampus ITS, ITS News – Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh  Nopember (ITS) kembali mengajukan Zona Integritas (ZI) sebagai respons terhadap kebutuhan kampus yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Dalam proses pengajuannya, Tim Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) memberikan arahan kepada tim FSAD, Selasa (20/02) dalam menjaga integritas dan kualitasnya sebagai lembaga pendidikan. Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, menjelaskan bahwa guna mencapai target ZI-WBK/WBBM 2023, semua fakultas di ITS diharuskan untuk mengikuti program Pembangunan Zona Integritas melalui aplikasi terintegrasi yang telah disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Target yang telah ditetapkan ini merupakan bagian dari inisiatif reformasi birokrasi yang saat ini sedang giat dilaksanakan di lingkungan ITS. Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD, menjelaskan bahwa untuk mencapai target ZI-WBK/WBBM 2023, seluruh fakultas di ITS diwajibkan untuk mengikuti program Pembangunan ZI melalui aplikasi terintegrasi yang telah disediakan oleh Ditjen Dikti. Target yang dicanangkan ini termasuk ke dalam upaya reformasi birokrasi yang tengah digencarkan ITS. Dalam perjalanan menuju pencapaian target besar tersebut, dosen Departemen Kimia ITS menjelaskan bahwa enam bidang perubahan menjadi poin kunci penentu ZI. Keenam bidang ini secara integral terintegrasi dalam perencanaan strategis ITS, melibatkan manajemen perubahan, penataan tata kelola, dan penataan sistem manajemen sumber daya manusia. Tidak hanya itu, tetapi juga merangkum pengawasan akuntabilitas kinerja dan upaya peningkatan kualitas layanan publik. Dalam konteks manajemen perubahan, fokusnya adalah pada adaptabilitas dan responsivitas terhadap dinamika lingkungan. Penataan tata kelola berfokus pada efisiensi proses dan transparansi kebijakan. Sementara itu, penataan sistem manajemen sumber daya manusia menekankan pada pengembangan dan optimalisasi potensi individu. Perwakilan FSAD mempraktekkan yel-yel zona integritas FSAD Pengawasan akuntabilitas kinerja diarahkan untuk memastikan setiap langkah memiliki dampak yang dapat diukur dan dijelaskan. Peningkatan kualitas layanan publik mempertimbangkan umpan balik masyarakat dan efektivitas penerapan kebijakan. Dengan demikian, keseluruhan kerangka kerja ini mendukung upaya mencapai ZI di lingkungan ITS. Program yang terus digalakkan semenjak 2020 lalu ini juga turut dibantu oleh tim Reformasi Birokrasi Ditjen Diktiristek dalam memperoleh predikat ZI tersebut. Upaya tersebut melibatkan peningkatan ketepatan administratif dan pelaksanaan kegiatan internal. Tentunya, langkah ini diambil untuk mengevaluasi dan menyempurnakan proses sebelum penilaian akhir yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (KemenPAN-RB). Disisi lain, Hamzah melanjutkan bahwa banyak tantangan yang turut menyertai dalam pelaksanaan ZI di FSAD ITS, antara lain seperti wabah Covid-19 yang menghambat proses dan mengubah budaya kerja bagi pemberi layanan. “Pola kerja yang baru harus terlebih dahulu ditanamkan bagi dosen dan tenaga kependidikan dalam menjalankan amanahnya,” tambahnya. Namun, berbekal dengan tekad yang kuat untuk meningkatkan integritas ITS, khususnya FSAD di mata dunia, Hamzah menjelaskan bahwa penerapan ZI menjadi langkah strategis. Ia berharap ZI dapat secara signifikan meningkatkan kualitas sumber daya di lingkungan ITS dan secara positif memengaruhi sekitarnya. Dalam visinya, Hamzah menggambarkan bahwa melalui pengajuan Zona Integritas, diharapkan pelayanannya dapat mencapai tingkat optimalitas yang lebih tinggi. Seiring dengan semangat Hamzah untuk meningkatkan mutu dan reputasi institusi, penerapan ZI ini juga diharapkan dapat menjadi teladan dalam dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa integritas menjadi pondasi utama dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya ZI, hal ini tidak hanya akan membawa perubahan positif bagi ITS dan FSAD, tetapi juga dapat memberikan dampak positif lebih luas pada komunitas pendidikan tinggi secara keseluruhan. (HUMAS ITS)

UNEJ Peroleh Rekognisi German Academic Exchange Service
UNEJ Peroleh Rekognisi German Academic Exchange Service

Jember, 1 Maret 2024, Universitas Jember bersama dengan 10 perguruan tinggi negeri Indonesia terpilih untuk menghadiri DAAD Matchmaking Event dengan 20 rektor dan presiden University of Applied Sciences dari Jerman yang datang ke Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diorganisir oleh German Academic Exchange Service (DAAD) Jakarta untuk semakin mengintensifkan kerja sama antara universitas-universitas di Indonesia dengan University of Applied Sciences di Jerman. Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember, memimpin langsung delegasi Universitas Jember terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Slamin, Koordinator Proyek PACE UP dan Erasmus KA171+ Universitas Jember, Prof. Kartika Senjarini, dan panitia proyek PACE UP dan Erasmus KA171+, Endah Puspitasari. Matchmaking event ini diselenggarakan di Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat (29/02/2024). Dalam acara ini selain dihadiri oleh Guido Schnieders, Direktur DAAD Regional Office Jakarta juga dihadiri Michael Harms, Deputy Secretary General DAAD Pusat di Bonn dan Berlin. Perwakilan dari kedutaan besar Jerman di Indonesia juga turut hadir dalam acara ini. Menurut Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember, kegiatan ini memungkinkan pimpinan perguruan tinggi negeri dari Indonesia dan Jerman untuk saling bertemu secara langsung dan bertukar pikiran secara efisien untuk mengidentifikasi kemungkinan kerja sama dalam bidang yang spesifik. “Dibandingkan universitas secara umum, University of Applied Sciences yang ada di Jerman merupakan universitas yang fokus dalam bidang bidang keilmuan tertentu dan atmosfer akademik yang dibentuk tidak hanya secara teoritis tetapi juga lebih banyak berorientasi pada implementasi dan aplikasinya secara nyata di masyarakat.” katanya. Ia pun berharap, mereka memiliki hubungan yang sangat intensif dengan berbagai industri, perusahaan sesuai dengan bidang keilmuaannya seperti media dan telekomunikasi, otomotif, industri berafiliasi dengan kimia dan kesehatan serta juga kewirausahaan dalam skala menengah maupun yang besar. Universitas Jember merupakan salah satu dari 11 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang diundang oleh DAAD Jakarta, bersama dengan Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Syah Kuala, dan Universitas Hasanuddin. Undangan kepada Universitas Jember merupakan bukti bahwa kerja sama yang sudah dijalin secara intensif dengan institusi-institusi di Jerman yang telah memasuki tahun ke-13 dengan dukungan pendanaan DAAD dan EU memperoleh rekognisi dan layak untuk didorong menuju kerja sama yang lebih intensif dengan institusi-institusi perguruan tinggi lainnya di Jerman. Dua puluh rektor dan presiden dari University of Applied Sciences di Jerman sebagaimana list di bawah ini: Aschaffenburg University of Applied Sciences Darmstadt University of Applied Sciences Ernst-Abbe-Hochschule Jena University of Applied Sciences FH Münster University of Applied Sciences Harz University of Applied Sciences HM Hochschule München University of Applied Sciences HMKW University of Applied Sciences for Media, Communication and Management Hochschule Hannover – University of Applied Sciences and Arts Hochschule Heilbronn – University of Applied Sciences Hochschule Kaiserslautern – University of Applied Sciences Hochschule Stralsund – University of Applied Sciences IB University of Applied Health and Social Sciences Kiel University of Applied Sciences Mainz University of Applied Sciences Merseburg University of Applied Sciences Merz Akademie – University of Applied Arts, Design and Media Stuttgart OWL University of Applied Sciences and Arts RheinMain University of Applied Sciences Technical University of Applied Sciences Amberg-Weiden TH Lübeck University of Applied Sciences (dil/is)

Rektor UNEJ: Budaya Tertib Data Beserta Daya Dukung Harus Ditingkatkan!
Rektor UNEJ: Budaya Tertib Data Beserta Daya Dukung Harus Ditingkatkan!

Jember, 6 Maret 2024 – Rektor Universitas Jember meminta semua unit kerja meningkatkan budaya tertib data, lengkap beserta daya dukungnya. Pasalnya pelaporan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sudah ditargetkan oleh Ditjen DIKTI Kemendikbud saat ini wajib dilengkapi data dukung yang sesuai. Penyediaan data yang tertib, lengkap dengan data dukung menjadi nyawa bagi sebuah lembaga. Arahan ini disampaikan oleh Iwan Taruna saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema Peningkatan Capaian Indikator Kinerja Utama Melalui Aplikasi PINDAI DIKTI di aula lantai II gedung rektorat (4-6/3). Iwan Taruna lantas mengingatkan hadirin yang terdiri dari koordinator IKU dan peserta lain, pentingnya data pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang valid guna mengetahui kondisi terkini lembaga. Pasalnya dari data yang sudah dikumpulkan maka kita dapat melakukan perbaikan diri. Semisal jika data sebuah IKU menunjukkan belum memenuhi target, maka seharusnya unit kerja segera melakukan pembenahan. Oleh karena itu perlu ada sinergi yang baik antar semua unit kerja dengan operator dan koordinator IKU guna menjamin target IKU Universitas Jember tercapai. “Saya juga berharap kawan-kawan di UPA TIK secara bertahap menyiapkan aplikasi yang bisa memudahkan pengisian data IKU, lengkap beserta data dukungnya untuk memudahkan pelaporan IKU. Sementara bagi masing-masing unit kerja harus disiplin secara teratur mengisikan data beserta data dukungnya sebab nanti pasti ada reward dan punishment,” Tegas Iwan Taruna. Sebelumnya dalam laporannya, Wakil Rektor IV, Prof. Bambang Kuswandi menjelaskan selama tiga hari pelaksanaan kegiatan FGD, para peserta akan melaporkan pencapaian di masing-masing IKU, memperbaiki data sekaligus memaksimalkan data yang mungkin belum masuk, agar dapat direkapitulasi sebagai capaian IKU Universitas Jember  dalam aplikasi PINDAI DIKTI di tahun 2023. Biro Perencanaan, kerja Sama dan Layanan Informasi sebagai penyelenggara kegiatan juga mengundang pemateri dari PDDIKTI secara daring untuk mengetahui kondisi perkembangan pelaporan IKU Universitas Jember, sekaligus berdiskusi dan menambah masukan guna penyempurnaan pelaporan IKU di tahun 2024. (iim)

Universitas Jember Canangkan Pembangunan ZI-WBK
Universitas Jember Canangkan Pembangunan ZI-WBK

Jember, 22 Februari 2024 – Universitas Jember mencanangkan pembangunan Zona Integritas-Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK). Ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pimpinan unit kerja yang ada di lingkungan kampus Tegalboto, termasuk koordinator tiga kampus satelit di Bondowoso, Lumajang dan Pasuruan (22/2). Kegiatan ini juga disaksikan oleh Forkompimda Jember dan mitra kerja Universitas Jember di gedung Soetardjo. Sementara itu Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Catharina Muliana, menyaksikan secara daring. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember menjelaskan jika pembangunan ZI-WBK adalah kewajiban bagi semua instansi pemerintah termasuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam rangka menegakkan good governance. Kewajiban ini terdapat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Instansi Pemerintah. Juga dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1176/P/2020 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Iwan Taruna lantas menambahkan, pembangunan ZI-WBK bagi institusi yang dipimpinnya bukan hal baru, sebab sudah dirintis semenjak dua tahun lalu melalui Fakultas Hukum (FH). Bahkan FH Universitas Jember telah meraih penghargaan ZI-WBK tahun 2023 dari Kemendikburistek. Modal ini nantinya akan dikembangkan meluas ke seluruh unit kerja. Dalam waktu dekat, Universitas Jember merencanakan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang bakal menyusul langkah FH meraih predikat ZI-WBK. “Bahkan pembangunan ZI-WBK menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama yang ditargetkan kepada seluruh rektor PTN. Paling tidak lima puluh persen unit kerja sudah melaksanakan pembangunan ZI-WBK. Oleh karena itu kegiatan pencanangan pembangunan ZI-WBK digabungkan dengan penandatanganan Perjanjian Kinerja dengan pimpinan unit kerja. Artinya pembangunan ZI-WBK menjadi komitmen semua pimpinan di Universitas Jember. Harapannya dengan pembangunan ZI-WBK maka kualitas layanan kami pun bakal meningkat,” ujar Iwan Taruna. Unsur komitmen pimpinan dalam pembangunan ZI-WBK juga disebut oleh Inspektur Jenderal Kemendikbudristek dalam arahannya secara daring. Menurut  Catharina Muliana, selain komitmen pimpinan, unsur penting kedua dalam mewujudkan ZI-WBK adalah pemahaman bersama bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) akan pentingnya good governance. Menurutnya, Pembangunan ZI-WBK juga strategis mengingat Universitas Jember akan bertransformasi dari PTN Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN BH). Pasalnya kewenangan kemandirian dan fleksibilitas dalam mengelola urusan internal yang diterima oleh PTN BH, wajib dilengkapi dengan kesadaran menjadi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani  (WBBM) yang bermuara pada budaya anti korupsi.     “Pembangunan ZI-WBK jangan berhenti di kegiatan seremonial belaka, namun wajib ditindaklanjuti dengan langkah nyata. Apalagi membangun good governance berarti membangun manusia dan budaya sekaligus, yang memerlukan kesungguhan. Ingat sebagai bagian dari pemerintah yang menjalankan fungsi pendidikan tinggi, maka PTN memiliki tugas mulia mendidik kalangan muda intelektual sekaligus calon generasi pemimpin bangsa yang baik dan berkualitas,” pesan Inspektur Jenderal Kemendikbudristek. (iim)

FSAD ITS Luncurkan Aksi Rawat Lingkungan lewat Operasi Plastik
FSAD ITS Luncurkan Aksi Rawat Lingkungan lewat Operasi Plastik

Dosen dan tenaga kependidikan FSAD ITS bekerja bakti mengumpulkan sampah plastik pada peresmian Gerakan Operasi Plastik Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka mengelola limbah plastik di area kampus, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) luncurkan Gerakan Operasi Plastik, Jumat (26/1). Melibatkan partisipasi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) dalam kegiatan bakti, limbah plastik yang terkumpul nantinya akan disetorkan ke Tabungan Sampah Terpadu (TaSTe) ITS. Dekan FSAD ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD mengamati peningkatan jumlah sampah plastik bekas makanan dan minuman di area FSAD yang cukup signifikan. Meskipun ITS telah menyediakan berbagai fasilitas pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, dan recycle (3R), tetapi terdapat kesenjangan dalam penerapannya. “Dalam upayanya untuk mengatasi masalah ini, maka diinisiasi program pengumpulan sampah secara rutin di seluruh wilayah fakultas,” ujarnya. Dosen Departemen Kimia ITS tersebut berujar bahwa botol plastik menjadi target utama pada pelaksanaan awal Gerakan Operasi Plastik. Tak asal dikumpulkan, botol plastik harus dipisahkan antara tutup botol, label produk, dan badan botol. Masing-masing komponen tersebut dikumpulkan pada tiga wadah yang berbeda. Dekan FSAD ITS, Prof Hamzah Fansuri SSi MSi PhD saat memberikan sambutan di peresmian Gerakan Operasi Plastik Dosen Departemen Kimia ITS tersebut berujar, dalam pelaksanaan awal Gerakan Operasi Plastik, fokus utamanya adalah botol plastik. Pengumpulan tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan botol plastik harus dipisahkan antara tutup botol, label produk, dan badan botol. Ketiga komponen tersebut dikumpulkan pada wadah-wadah terpisah, mengikuti prinsip pemilahan sampah sebagai langkah awal dalam pengolahan. “Hal ini sebagai wujud langkah awal pengolahan sampah, yaitu pemilahan,” terang Hamzah. Menurut Hamzah, pemisahan komponen botol plastik menjadi bagian kecil adalah bentuk konkret dari langkah awal dalam pengolahan sampah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah plastik, tetapi juga membantu mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan melalui praktik pemilahan yang teliti. Dosen tersebut menegaskan bahwa kesadaran terhadap pentingnya pemilahan sampah ini menjadi fondasi yang kuat untuk menjalankan Gerakan Operasi Plastik dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Dosen dan tendik FSAD ITS memilah dan mengumpulkan sampah botol plastik pada Gerakan Operasi Plastik Sebelumnya, guru besar ke-120 ITS tersebut mengakui bahwa ia bersama timnya telah melakukan eksperimen pengumpulan botol plastik selama satu bulan terakhir. Hasil uji coba pengumpulan sampah tersebut juga sudah diserahkan kepada TaSTe ITS melalui akun FSAD ITS. Hamzah berharap bahwa Gerakan Operasi Plastik, yang akan diadakan setiap bulan dapat membawa kerja sama yang lebih erat antara fakultas dan TaSTe ITS. Lebih dari itu, Gerakan Operasi Plastik ITS ini juga tidak sekadar fokus pada pemeliharaan lingkungan, melainkan juga berperan sebagai wadah interaksi yang mempererat hubungan antara dosen dan tendik di berbagai departemen FSAD ITS. Melalui kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan secara rutin, partisipan dari kedua kelompok ini dapat saling mengenal satu sama lain, menciptakan suasana kerja yang lebih harmonis, dan meningkatkan kekompakan dalam menjalankan tugas-tugas keseharian. Peserta Gerakan Operasi Plastik melakukan pemilahan dan pengumpulan botol plastik Selain menjadi platform untuk mempererat ikatan interpersonal di kalangan dosen dan tendik, Gerakan Operasi Plastik di FSAD ITS juga berperan penting dalam menggalang kolaborasi lintas sektor. Keterlibatan sivitas akademika FSAD bukan hanya dalam urusan administratif, tetapi juga mencakup pemberdayaan dalam berbagai aspek kehidupan kampus. Dengan demikian, gerakan ini bukan hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari, tetapi juga merangsang kolaborasi produktif antara stakeholder kampus, menciptakan atmosfer kerja yang sinergis dan berdaya saing. Harapannya, kegiatan ini akan menjadi teladan bagi mahasiswa agar lebih cerdas dalam membuang dan mengelola sampah. Gerakan Operasi Plastik juga diinginkan menjadi langkah awal bagi program-program berkelanjutan lain di lingkungan kampus. “Semoga program ini menyebarluaskan semangat dan budaya menjaga lingkungan di seluruh ITS,” ujar Hamzah penuh optimisme. (HUMAS ITS)

Jaga dan Lestarikan Lingkungan Wilayah Pesisir, LP2M UNEJ Gandeng Pokdarwis Desa Wotgalih Tanam 600 pohon dan Tebar 14 ribu Ikan
Jaga dan Lestarikan Lingkungan Wilayah Pesisir, LP2M UNEJ Gandeng Pokdarwis Desa Wotgalih Tanam 600 pohon dan Tebar 14 ribu Ikan

Lumajang, 12 Januari 2024 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LP2M Universitas Jember menggandeng Pokdarwis Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang turut berpartisipatif dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan wilayah pesisir dengan melakukan penanaman 600 pohon dan penebaran 14 ribu ikan (12/01/2023). Ketua Tim Pengabdian Pendampingan Desa wisata Wotgalih, Dr. Sattya Arimurti, SP., MSi., mengatakan, Program Penanaman dan Penebaran Benih Ikan ini merupakan upaya pendampingan penerapan ekowisata di Desa Wotgalih ini. “Untuk penanaman pohon kami menyiapkan Pohon Akasia 100 batang, pohon Cemara Laut 200 batang, pohon Ketapang laut 300 batang, pohon Jambu mete 100 batang dan penebaran benih ikan diantaranya, Bandeng  5000 ekor, Tawes 5000 ekor, Nila 1000 ekor, Bawal 1000 ekor, Patin 1000 ekor, Wader 1000 ekor,” kata Dosen Biologi FMIPA Universitas Jember. Lalu ia menjelaskan, penanaman pohon dan penebaran benih ini dilatar belakangi oleh kesan pantai yang kurang estetik dan kurang sejuk sehingga mengurangi minat pengunjung. “Untuk penebaran benih ikan, saya melihat potensi ekonomi yang sangat bagus, dimana para pengunjung biasanya datang ke objek wisata laut identik dengan bakar ikan dan semacamnya, sehingga tidak menutup kemungkinan juga menjadi daya tarik wisatawan sehingga berdampak pada perputaran ekonomi diwilayah ini,” jelasnya. Ia berharap, dengan adanya program pendampingan yang dilakukan olehnya dapat memberikan kontribusi dan manfaat secara langsung kepada masyarakat desa Wotgalih serta program ini bisa sustainable. Lestari, Kepala Desa Wotgalih, mengapresiasi program pendampingan dan bantuan sarana pada pengembangan ekowisata di Desa Wotgalih kelompok UMKM, Pokdarwis, dan elemen masyarakat lainnya. “Untuk penanaman pohon dan penebaran benih ikan di Pantai Mbah Drajid Desa Wotgalih ini tentu akan berdampak jangka panjang, dengan bantuan sarana berupa lampu tenaga surya dan plaza atau plataran saja animo masyarakat mengunjungi pantai meningkat yang biasanya hanya weekend, sekarang relatif ada pengunjung tiap harinya,” jelasnya. Dirinya berharap, kedepan pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Jember dapat terus dilakukan, sehinggal masyarakat teredukasi dalam pengembangan suatu usaha. (is)

Kisah Dibalik Pengukuhan Profesor UNEJ: Mendengar Dunia Internasional dari Radio dan Desain Indeks Kustono
Kisah Dibalik Pengukuhan Profesor UNEJ: Mendengar Dunia Internasional dari Radio dan Desain Indeks Kustono

Jember, 30 Januari 2024 – Universitas Jember sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas akademiknya, telah resmi melantik delapan guru besar baru. Dua di antaranya berasal dari rumpun ilmu sosial-humaniora (soshum). Keberadaan dua guru besar dalam rumpun soshum ini mencerminkan komitmen UNEJ untuk terus menghadirkan kepakaran yang tidak hanya melibatkan aspek teknis dan sains, tetapi juga aspek-aspek sosial dan kemanusiaan yang mendalam. Prof. Abubakar Eby Hara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik diangkat sebagai guru besar dalam bidang hubungan internasional. Keputusannya untuk fokus menggeluti bidang hubungan internasional ternyata bukan tanpa alasan, Sedari kecil Eby, nama panggilannya, sudah tertarik dengan ilmu politik dan hubungan internasional karena terinspirasi dari sang ayah. Prof. Abubakar Eby Hara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik “Setiap pagi, saya ingat itu pukul 06:15, ayah saya selalu memutar berita dunia dari radio BBC Inggris siaran berbahasa Indonesia. Kalau beliau berhenti mendengar siaran BBC Inggris, saya mengikuti siaran radio lainnya seperti Netherlands Hilversum, Radio Australia dan Radio Peking yang menyiarkan siaran berita berbahasa Indonesia.” ungkap Prof. Abubakar Eby Hara. Disitulah disiarkan perkembangan dunia internasional, semenjak saat itu ia menjadi tertarik mendengar berbagai peristiwa dunia dan menekuni bidang hubungan internasional sampai menyelesaikan S3 dan menjadi profesor. Prof. Abubakar Eby Hara merasa bidang hubungan internasional sangat luas dan mencakup isu-isu global yang dinamis. Meskipun dalam era globalisasi ini orang mungkin menganggap bahwa isu-isu dunia tidak terlalu penting, namun sebenarnya terlibat dalam isu-isu global itu perlu karena hal ini membentuk dasar untuk menjalin hubungan antarnegara yang berkelanjutan dan stabil. “Studi ini sangat mulia karena mencoba mencari sebab konflik dan mencari jalan untuk perdamaian dunia tidak hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi, sosial dan budaya.” jelas Prof. Abubakar Eby Hara. Selama menyelesaikan pendidikan profesornya ia menemui banyak kesulitan terutama mendapatkan data dari tangan pertama yakni dari narasumber di dalam negeri. Kendala ini muncul karena beberapa faktor, seperti ketidakmampuan untuk mengakses informasi secara langsung, keterbatasan dalam mendekati dan mendiskusikan topik dengan narasumber, atau bahkan ketidaksetujuan dari pihak yang bersangkutan untuk memberikan data yang dibutuhkan. Namun hal itu tidak menjadi penghambat Prof. Abubakar Eby Hara dalam menyelesaikan penelitiannya, ia terus mengingat bahwa banyak yang memberikan doa dan dukungan kepadanya seperti keluarga. “Keluarga sangat mendukung bahkan mendorong baik karir maupun minat studi saya. Bapak adalah inspirator saya sehingga tertarik pada bidang HI.” jelasnya. Sebelum mendapatkan gelar profesor sang ayah selalu menanyakan kepadanya kapan anaknya itu menjadi seorang profesor, namun ketika kini ia sudah berhasil mendapat gelar profesor sang ayah sudah berpulang dan belum sempat menyaksikan putranya itu mengenakan jubah guru besar. Melalui penelitian yang dilakukan, kontribusi yang dapat diberikan oleh Abubakar kepada dunia pendidikan dan penelitian yaitu membangun cara berpikir yang terbuka untuk menghadapi perkembangan dan persaingan global. Dengan menerapkan cara berpikir yang terbuka, kita dapat merangkul keberagaman ide, nilai, dan perspektif yang muncul dari berbagai sudut pandang di seluruh dunia. “Ini bukan hanya tentang memahami perbedaan, tetapi juga tentang menerima dan memanfaatkannya sebagai sumber inovasi dan pemecahan masalah. Dengan menerapkan sikap terbuka dan inklusif, kita tidak hanya melihat diri kita sebagai individu atau anggota kelompok tertentu, tetapi sebagai bagian dari masyarakat global yang saling terkait.”  ungkapnya. Berbeda dengan Prof. Abubakar Eby Hara yang menggeluti bidang hubungan internasional, sosok satu ini juga tidak kalah menginspirasi publik melalui karya-karyanya. ia berhasil mendesain dan mendesiminasi Indeks Kustono sebagai salah satu alternatif indeks untuk mengukur adanya tindakan perataan penghasilan. Prof. Alwan Sri Kustono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis diangkat sebagai guru besar dalam bidang akuntansi manajemen. Ia mengungkapkan ketertarikannya di bidang akuntansi manajemen karena bidang ini memiliki peran yang sangat penting sebagai roh stratejik dalam organisasi, baik dalam bisnis maupun organisasi non laba. Sebagian besar informasi strategis diputuskan berdasarkan informasi akuntansi manajemen. Organisasi sebagian melihat bahwa akuntansi adalah beban, karena hanya melihat produknya laporan keuangan untuk tujuan pelaporan dan perpajakan. Padahal fungsi akuntansi adalah penyedia dokumen administrasi. Dalam menyelesaikan studi profesornya terutama ketika melaksanakan penelitian Prof. Alwan Sri Kustono menemui kesulitan dalam hal keterbukaan data terutama keuangan dan pemahaman perilaku organisasi bahwa akuntansi sebagai strategic action yang masih perlu ditingkatkan hal ini menyebabkan adanya hambatan ketika melakukan penelitian, kajian ilmiah, atau saat memberi konsultasi. Prof. Alwan Sri Kustono dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Meskipun begitu, semangatnya tak pernah surut berkat dukungan dari keluarga, “Keluarga sangat mendukung dengan memberikan keleluasaan waktu, dana, dan semangat untuk mencapai gelar ini.” ujar Prof. Alwan Sri Kustono. Sehingga melalui penelitiannya ia berhasil mendesain dan mendiseminasi Indeks Kustono sebagai salah satu alternatif indeks untuk mengukur adanya tindakan perataan penghasilan. Prof. Alwan Sri Kustono mengatakan dalam dunia pasar dan audit, harapan akan kemunculan pendeteksi rekayasa laba yang praktis dan akurat semakin besar. “Pasar dan auditor menunggu munculnya pendeteksi yang praktis dan akurat untuk mendeteksi rekayasa laba. Menjadi inspirasi tersendiri bagi saya dalam mengembangkan instrumen baru dalam bentuk Indeks Kustono pada tahun 2011, yang khusus dirancang untuk mendeteksi income smoothing, menjadi respons terhadap kebutuhan mendesak akan alat yang mampu memberikan deteksi yang handal terhadap praktik rekayasa laba.” ungkapnya. Langkah awal ini diharapkan dapat menginspirasi peneliti di bidang akuntansi untuk aktif dalam membangun, menyempurnakan, memverifikasi, dan mengembangkan instrumen-instrumen pengukur manajemen laba yang memiliki tingkat presisi tinggi, efisien secara ekonomi, serta mudah digunakan. Dengan demikian, bertambahnya dua guru besar dalam rumpun sosial humaniora di UNEJ ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga perwujudan nyata dari semangat universitas untuk menjadi pusat keunggulan yang berdaya saing global dalam era pengetahuan yang terus berkembang. (dil/na)

UNIB Canangkan Pembangunan Zona Integritas Seluruh Fakultas
UNIB Canangkan Pembangunan Zona Integritas Seluruh Fakultas

UNTUK mengoptimalkan reformasi birokrasi dan menjadi universitas unggul, Universitas Bengkulu (UNIB) mencanangkan Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di seluruh fakultas selingkung UNIB, Jumat (15/12/2023) di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB. Rektor UNIB ketika membuka acara pencanangan Zona Integritas di GSG UNIB.(foto:hms1)Acara pencanangan dilaksanakan secara hybrid, luring dan daring serta disiarkan live streaming melalui channel YouTube Universitas Bengkulu. Secara luring, dihadiri lebih kurang 500-an orang, mulai dari jajaran pimpinan fakultas, hingga dosen dan karyawan baik PNS maupun Non PNS dari delapan fakultas selingkung UNIB. Secara daring, juga dihadiri ratusan orang. Peserta yang hadir luring seluruhnya mengenakan pakaian hitam putih. Hal ini sebagai isyarat bahwa segenap sivitas akademika UNIB memiliki komitmen tinggi untuk melaksanakan birokrasi yang berintegritas, birokrasi yang bersih dari korupsi. Suasana peserta dan undangan yang menghadiri pencanangan Zona Integritas di GSG UNIB.(foto:hms1)Acara ini juga dihadiri Gubernur Bengkulu yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan Pemerintah Provinsi Bengkulu Dr. Khairil Anwar, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dari Bengkulu H. Ahmad Kenedi, jajaran pimpinan TNI dan Polri, perwakilan Pemerintah Kota Bengkulu, Ombudsman RI, Kanwil Kemenkumham, dan undangan lainnya. Hadir juga Ketua Dewan Pengawas (Dewas) UNIB, Prof. Muhammad Adlin Sila, MA, Ph.D yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) dan Anggota Dewas UNIB Bayu Andy Prasetya, S.E, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan (DJPB) Bengkulu. Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Dr. Chatarina, terhubungan secara daring.(foto:ist)Rektor UNIB, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, dalam sambutannya menjelaskan, pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di seluruh fakultas selingkung UNIB ini merupakan upaya bersama-sama dalam mewujudkan birokrasi bersih dan kemajuan etika akademik di lingkungan kampus. Dalam konteks akademik, pencanangan Zona Integritas tidak hanya sekadar langkah simbolis, tetapi akan membawa pengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran. Dosen, sebagai pilar utama dalam proses pendidikan, diharapkan akan semakin mendorong nilai kritis dan integritas, tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada mahasiswa. Direktur Jenderal Dikti Prof. Nizam memberikan sambutan dan arahan secara daring.(foto:hms1)Sebagai pengingat akan pentingnya integritas, Rektor mengutif kata-kata bijak yang menyebutkan “Integrity is the most valuable and respected quality of leadership. Always keep your word.” Integritas adalah kualitas kepemimpinan yang paling berharga dan dihormati. Karena itu, setiap langkah yang dlakukan hendaknya dilandasi dengan integritas yang tinggi. “Mari kita teruskan langkah kita dengan tekad bulat, bersama kita bangun masa depan yang gemilang untuk Universitas Bengkulu, tempat di mana integritas bukan hanya kata-kata, tetapi juga aksi nyata yang mengilhami generasi masa depan,” ujar Dr. Retno. Penandatanganan Pakta Integritas ZI oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Dr. Armelly dan Dekan Fakultas Pertanian UNIB Prof. Dwi Wahyuni Ganefianti.(foto:hms1)Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di seluruh fakultas selingkung UNIB dilakukan Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Dr. Chatarina Muliana Girsang, secara daring via aplikasi zoom. Dalam arahannya, Dr. Chatarina mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pencanangan ZI untuk seluruh fakultas selingkung UNIB. Sebab kegiatan ini menunjukan dua hal, pertama adanya komitmen tinggi dari seluruh pimpinan dan jajaran di UNIB untuk mewujudkan kampus UNIB sebagai kampus yang berintegritas. Kedua, sebagai bentuk pemahaman dari semua pihak, bahwa UNIB sebagai PTN BLU adalah bagian Satker yang menjadi bagian unit kerja Kemendikbudristek yang merupakan bagian dari pemerintah yang diwajibkan melaksanakan reformasi birokrasi. Penandatanganan Pakta Integritas ZI oleh Dekan Fakultas Hukum Dr. Yamani, M.Hum dan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Dr.dr. Awal Prasetyo.(foto:hms1)Perwujudan kampus berintegritas kata Dr. Chatarina, merupakan langkah strategis mempercepat capaian tujuan penyelenggaran pendidikan tinggi yang diamanatkan dalam Pasal 5 Undang-Undang Tentang Pendidikan Tinggi. Hal ini dapat terlaksana melalui langkah awal meningkatkan komitmen pimpinan dan seluruh pengelola UNIB bersama seluruh sivitas akademika. “Tanpa komitmen dari seluruh pimpinan, maka upaya pembangunan ZI sebagai bagian reformasi birokrasi tidak akan berjalan sukses. Memang tidak mudah mewujudkan kampus menjadi zona berintegritas, tapi dengan niat baik, tekad yang kuat, kolaborasi dan sinergi antara pimpinan univeristas dan pimpinan fakultas, diharapkan berbagai tantangan dan hambatan dapat diatasi,” ujarnya. Penandatanganan Pakta Integritas ZI oleh Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dr. Jarulis dan Plt. Dekan Fakultas Teknik Helmizar, Ph.D.(foto:hms1)Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbudristek, Prof. Nizam, Ph.D yang terhubung melalui zoom, juga mengapresiasi langkah UNIB yang mencanangkan pembangunan ZI di seluruh fakultas. Menurut Prof. Nizam, untuk mewujudkan zona integritas tentu dimulai dengan niat yang kuat dari kita semua untuk menjaga integritas sebagai marawah perguruan tinggi. Namun niat saja tidak cukup, tapi harus disertai dengan langkah-langkah nyata, mulai dari penataan layanan yang transparan dan akuntabel, penataan adminitrasi yang sesuai regulasi, penataan sumber daya manusia yang baik, serta menjaga sikap dan prilaku setiap individu sehingga selalu mencerminkan spirit integritas tersebut. “Semoga dengan tekad kuat disertai tindakan dan prilaku nyata untuk membangun integritas maka UNIB akan menjadi PTN yang berintegritas, serta menjadi contoh bagi masyarakat dan UNIB ke depan akan meluluskan pemimpin masa depan yang berintegritas,” ujarnya. Penandatanganan Pakta Integritas oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Yunilisiah dan Wakil Rektor I UNIB Bidang Akademik Prof. Mochamad Lutfi Firdaus.(foto:hms1)Setelah mendengarkan arahan dari Irjen Kemendikbudristek dan Dirjen Dikti, seluruh pimpinan UNIB mulai dari rektor dan para wakil rektor, serta para dekan dari 8 (delapan) fakultas selingkung UNIB melakukan penandatanganan Pakta Integritas yang berisi penyataan komitmen untuk mewujudkan Zona Integritas. Lalu sebelum acara ditutup, terlebih dulu dilakukan pemaparan tentang pembangunan zona integritas dan panduan pengunaan aplikasi InspirasiDikti (Informasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pendidikan Tinggi). Pemaparan ini disampaikan Kepala Subkoordinator Tatalaksana, Setjen Pendidikan Kemendikbudristek, Mohamad Ali Akbar dan Tim Zona Integritas Kemendikbudristek. Penandatanganan Pakta Integritas oleh Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya Yefriza, Ph.D dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Candra Irawan.(foto:hms1)“Ada tiga fokus zona integritas, yaitu pencegahan KKN melalui pengendalian dan pengawasan internal terhadap seluruh risko penyimpangan, mewujudkan pelayanan prima, dan fokus meningkatkan kapabilitas untuk peningkatan kinerja unit dengan menerapkan manajemen yang baik, terukur dan akuntabel,” ujar Mohamad Ali Akbar, seraya memberikan apresiasi kepada UNIB yang telah mencanangkan pembangunan ZI di seluruh fakultas.[Penulis : Purna Herawan/Humas].

ITS Pertahankan Kualifikasi Informatif Empat Tahun Berturut-turut di Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023
ITS Pertahankan Kualifikasi Informatif Empat Tahun Berturut-turut di Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kiri) bersama Sekretaris ITS Dr Umi Laili Yuhana SKom MSc di depan Istana Wakil Presiden RI usai meraih penghargaan sebagai Badan Publik Informatif di ajang Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023 Kampus ITS, ITS News – Bertahan selama empat tahun berturut-turut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berhasil meraih Kualifikasi Informatif pada gelaran Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023. Penghargaan ini diserahkan langsung dalam perhelatan di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta, Selasa (19/12). Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengungkapkan, ITS perlu terus mempertahankan pencapaian ini. Sebagai badan publik yang melayani masyarakat, ITS dituntut untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses berbagai informasi mengenai ITS. “Selain itu, keterbukaan informasi ini juga menggambarkan bagaimana demokrasi di Indonesia ini berjalan,” tuturnya usai menerima penghargaan. Menurut rektor dengan sapaan Ashari ini, terdapat beberapa indikator yang menjadikan ITS layak untuk mendapat kualifikasi informatif tersebut. Salah satunya adalah ITS telah menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, ITS juga telah melakukan berbagai inovasi untuk memberikan akses kepada para penyandang disabilitas seperti menghadirkan juru bahasa isyarat pada berbagai kegiatan di ITS dan website ITS yang sudah dilengkapi dengan fitur ramah tunanetra. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kiri) saat menerima piagam sebagai Badan Publik dengan Kualifikasi Informatif dari Ketua KIP Donny Yoesgiantoro di Istana Wakil Presiden RI di Jakarta Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Donny Yoesgiantoro menyampaikan bahwa pada tahun 2023 ini terdapat 139 badan publik yang meraih kualifikasi informatif. Jumlah ini meningkat secara signifikan dibanding tahun 2022 yang hanya berjumlah 122 badan publik. “Jumlah ini telah melampaui target rencana pembangunan jangka menengah nasional, yaitu 90 badan publik informatif,” ungkapnya bangga. Lebih lanjut, Donny menjelaskan, di era keterbukaan ini, informasi mampu mengakselerasi proses pencerdasan bangsa. Oleh karena itu, keterbukaan informasi perlu terus digencarkan guna mewujudkan masyarakat informatif yang maju, cerdas dan berkepribadian Pancasila, serta mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih, transparan, dan akuntabel. Wakil Presiden RI Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutannya pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023 Sementara itu, Wakil Presiden RI Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa keterbukaan informasi publik merupakan unsur mendasar dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Di sisi lain, keterbukaan informasi publik ini juga merupakan penentu keberhasilan reformasi birokrasi. “Saya memiliki keyakinan bahwa transparansi merupakan jalan untuk merawat demokrasi yang bertujuan menyejahterakan rakyat,” tandasnya. (HUMAS ITS)

Gandeng 4 Kabupaten, LP2M Universitas Jember Launching Program “KOBER DESA”
Gandeng 4 Kabupaten, LP2M Universitas Jember Launching Program “KOBER DESA”

Jember, 13 Desember 2023 – Dalam rangka mengoptimalkan peran desa yang mandiri dan berkelnjutan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM Universitas Jember Gelar acara Simposium Desa dan Launcing Program “KOBER DESA” Kolaborasi Bersama untuk Desa dan penandatanganan kerja sama 4 Kabupaten diantaranya Jember, Lumajang, Bondowos dan Situbondo dengan 235 Desa. (13/12/2023) yang di selenggarakan di Auditorium Universitas Jember. Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM. Rektor Universitas Jember mengemukakan dalam sambutannya, bahwa peran desa untuk perguruan tinggi tidak hanya untuk penelitian dan pengabdian saja, sekarang dapat disinergikan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM, ia mencontohkan dengan KKN Kolaboratif dan KKN Tematik untuk pembangunan di beberapa wilayah kabupaten di sekitar Tapal Kuda. “Memang kegiatan MBKM sebagian besar menurut saya fokus pada aktifitas pedesaan, tentu kolaborasi ini harus dikuatkan, karena kami (UNEJ) sadar betul peran desa itu sangat penting, jadi pembangunan itu mulai dari desa, karena kemakmuran bangsa, Indonesia yang dicita-citakan tentu akan tercapai dengan tahapan-tahapan dimulai dari desa,” katanya. Lalu ia menambahkan, 18 indikator capaian SDGs yang diantaranya tentang Desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, Universitas Jember sangat mempertimbangkan apa yang telah dicanangkan oleh Kementerian Desa, menurutnya jika program SDGs berhasil memiliki kontribusi 3/4 pembangunan nasional yang sustainaible. “Sehingga sangat beralasan karena kewilayah di Indonesia 90% memang ada di desa sekarang 43% penduduknya ada di desa, jadi dalam opini saya membangun desa mandiri dan berkelanjutan itu harus wujudkan, jika ini berhasil maka akan mereduksi migrasi masyarakat desa baik urban maupun ke luar negeri,” imbuhnya. Dirinya berharap dengan program ini terus konsisten dan mendapatkan dukungan dan kerja sama  dari berbagai pihak untuk dilaksanakan terutama kepada Kementerian Desa untuk lebih dikuatkan. “Maka simposium kali ini dilaksanakan tentunya dalam rangka menghimpun berbagai pendapat dari beberapa ahli dan praktisi yang nanti berguna untuk para pihak, sehingga para peserta mendapatkan informasi baru yang nantinya bisa dibagikan didaerahnya masing-masing,” tutupnya. sekaligus ia membuka acara simposium desa. Sementara itu, Dr. Ali Badrudin, S.S., M.A., Sekretaris Bidang Pengabdian LPPM Universitas Jember dalam laporannya menyampaikan kegiatan kali ini ada dua agenda yaitu simposium desa dan Program terbaru LPPM Kolaborasi Bersama Desa “KOBER DESA”. Pada kesempatan itu juga, Sugito, S.Sos., MH. Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan dalam paparannya merefleksi hadirnya Undang-undang no. 6  tahun 2014 tentang Desa, secara sederhana ada 4 hal yang diatur secara politis. “Yang pertama Politik Demokrasi Desa, yakni bahwa keputusan tertinggi adalah musyawarah desa, yang kedua politik kedaulatan desa, adanya pengakuan apa yang menjadi kewenangan desa, yakni kewenangan asal usul maupun kewenangan lokal sekala desa, yg ke tiga politik pembangunan desa, yakni meletakkan masyarakat desa sebagai subyek atas pembengunan itu, bukan lagi pembangunan di desa tapi pembangunan desa, maknanya adalah seluruh masyarakat menjadi bagian penting sebagai subyek kepemilikan desa dan ke empat adalah politik literasi desa, mletakkan bahwa desa menjadi basis pengetahuan didalam menjalankan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang kita akui dengan kearifan lokal,” paparnya. Lalu dirinya mengatakan, tujuan mulia dalam pembangunan desa ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan. “Dari dana desa yang diberikan ini, maka titik pentingnya bukan soal dana desa tatapi soal politik kebijakan yang diberikan kepada desa, bahwa desa memiliki entitas untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat sekitar, dana desa sebagai konsekuensi logis atas adaanya penyerahan urusan tentang kewenangan lokal atau asal usulnya,” jelasnya. Ia melanjutkan, dari total desa di indonesia 75.265 desa, secara teritotial hampir 91% menempati wilayah Indonesia dan hanya 9% yang menempai wilayah kelurahan. “Jika dilihat dari jumlah penduduk 71% ber KTP di desa meskipun tinggal diberbagai wilayah ditanah air,” ungkapnya. Lalu ia juga memaparkan, capaian IDM tahun 2023, kemandirian desa terus meningkat, terjadi lompatang yang signifikam terhadap jumlah Desa Mandiri dan Desa Maju, serta penurunan tajam Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal. “Apresiasi untuk pemerintah Jawa Timur, pada tahun 2023 ini tidak ada lagi desa tertinggal dan desan sangat tertinggal, ada 3 dimensi untuk mengukurnya diantaranya, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan,” katanya. Dirinya berharap, perlu adanya sinergitas dan kolaborasi percepetan pembangunan desa dan pedesaan, peran Pentahelix solusi percepatan pertumbuhan ekonomi desa yaitu, Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Pelaku Usaha dan Media. (is)